Pandaan [dot] Info | Pandaan Green and Clean | Internet Marketing dan SEO
Rubrik : Pendidikan
Praktek Rawat Jenazah, Siswa Sempat Histeris
2010-08-31 16:25:14 - by : admin

Apa jadinya bila sekelompok siswa SMP diajak menggelar simulasi merawat
jenazah? Pasti menarik. Itu pula yang terjadi saat dilakukan simulasi
merawat jenazah di SMPN 1 Pandaan, kemarin (30/8).

Meski
sempat merasa kikuk, para pelajar lembaga berstandar internasional itu
terlihat cukup cekatan. Dengan didampingi guru agama setempat M. Sohib,
rangkaian simulasi itu mampu mereka jalankan dengan baik. Mulai
memandikan jenazah, menyalati, hingga menguburkan.

Guru
setempat M. Sohib menyatakan, kegiatan itu merupakan ageda rutin setiap
Ramadan. Dirinya berharap, melalui kegiatan itu siswa mampu menguasai
tata cara merawat jenazah. "Paling tidak, ketika ada saudara atau
keluarganya yang meninggal, tak tak perlu harus menunggu Pak Modin,"
katanya.

Ia mengakui, saat ini praktek merawat jenazah
terkesan menjadi tanggung jawab modin semata. Padahal, tanggung jawab
itu melekat pada diri setiap muslim. Artinya kata dia, setiap muslim
bertanggung jawab untuk merawat saudara muslim lainnya tatkala
meninggal.

"Bila tidak, maka seluruh umas Islam di tempat itu
akan mendapat dosa," katanya. Karena itu, dalam kegiatan tersebut para
siswa yang rata-rata duduk di kelas tiga itu tidak hanya mendapat bekal
teori. Tapi juga diajak praktek. Seperti yang terlihat kemarin.

Dalam
simulasi itu, para siswa diminta memandikan jenazah wanita yang
diidentifikasi bernama Kanan bin Kiri. Usai dimandikan, siswa kemudian
diminta mengafani. Yakni, lima lembar kain kafan. Berbeda dengan
laki-laki yang hanya tiga lembar.

Selanjutnya, jasad Kanan yang
telah dibalut kain kafan itu disalati. Kali ini giliran siswa laki-laki
yang melakukannya. Selanjutnya, jasad Kanan dibawa ke liang lahat di
bagian belakang sekolah.

Sejumlah siswa terlihat histeris.
Pasalnya, liang lahat yang telah digali itu terlihat seperti yang
sebenarnya. Selanjutnya dengan diiiringi kalimat tahlil, jasad Kanan
dimasukkan ke liang lahat. "Kain kafan yang dimuka dibuka dulu," pinta
Sohib, guru agama yang sejak awal mendampingi.

Setelah
penguburan selesai, salah seorang siswa yang ditunjuk menjadi modin
membacakan doa dan talkin. "Saya senang dapat pelajaran ini karena
sangat bermanfaat," kata Clara, 14, salah satu siswa yang ditemui usai
kegiatan tersebut. (jawapos.com)

Pandaan [dot] Info | Pandaan Green and Clean | Internet Marketing dan SEO : http://www.pandaan.info/
Versi Online : http://www.pandaan.info//?pilih=news&aksi=lihat&id=168